le fashion

tadi siang abis baca post tentang fashion di jepang terutama tokyo di sebuah blog entah punya siapa yang tinggal di tokyo pastinya. dan chika sebagai seorang remaja yang kere agak keberatan dengan beberapa hal yang dibahas di sana.

orang itu ceritanya berdiskusi dengan seorang designer? pakar fashion? entah apa profesinya si chika lupa (masalah klasik si panda musume ini), pokoknya si designer ini bilang kalau dia prihatin dengan keadaan fashion di jepang sekarang. orang-orang terutama remaja berburu-buru ingin dipandang sebagai orang yang oshare. wajar lah~ siapa sih yang ga suka dibilang oshare? sayangnya, kata orang itu, karena sebegitu inginnya dibilang oshare orang nggak lagi melihat kualitas. baju-baju yang dijual di pinggir-pinggir shibuya pun asal modelnya menarik dan berharga murah, pasti akan diincer orang demi sebuah kata oshare. kalau dulu orang yang berpenampilan hanya dengan kaos oblong dan jeans tidak boleh masuk ke toko-toko ternama, sekarang siapapun dengan penampilan seperti apapun boleh masuk ke toko-toko ternama.

terus maksud lu harga mahal sama dengan oshare?

mati aja lu ossan!

itu ossan terus aja nyebut-nyebut gyaru sebagai anak-anak remaja di tokyo. dan merasa benar-benar prihatin dengan keadaan para gyaru yang selalu menomor satukan harga murah dibanding brand-brand kece ternama. holy sh*t! dia sendiri yang bilang karena keterbatasan biaya, para remaja jadi tidak bisa beli barang-barang brand-brand kece, tapi dia sendiri yang bilang karena hal inilah fashion di jepang jadi memprihatinkan. gtfo lah situ mah~

si panda satu ini sebagai orang yang ga ngerti fashion, hanya memakai apa yang cocok (kebetulan aja apa aja cocok, you mad?), mungkin ga tepat untuk mengomentari post itu--tapi... sebagai salah satu remaja kere, bahkan seekor panda pun bisa tersungging. apakah seseorang dibilang keren hanya karena brand yang dipakainya, harga pakaian yang dipakainya? sekalipun yang dia pakai itu tidak cocok tapi asal yang dipakai itu brand ternama berarti dia sudah cukup oshare? hell yeah, ke laut aja lo~

dan lagi dengan segala gyaru yang selalu ia sebut, adanya justru chika malah jadi prihatin dengan ossan itu. sebagai orang yang udah berkecimpung di dunia fashion jepang selama kurang lebih 30 taun itu, masa iya sih nggak tau kalau di jepang, tokyo isinya bukan cuma melulu gyaru. chika lebih suka dengan fashion idol (?), pokoknya yang macem di cawaii atau seventeen. agejo juga unyu, tapi ga ampe ke rambut. rambut chika sangat-sangat tidak mendukung untung ikutan sok-sok kece ;;w;;

menurut chika, semurah apapun pakaian yang dipakai, sedikit apapun biaya yang dikeluarkan, tiap orang memiliki ciri khas sendiri dalam berpenampilan. dan menurut chika lagi, selama orang itu pede dengan gayanya, pasti akan terlihat keren. seaneh apapun itu, pasti akan mengundang decak kagum. dan ketika itu semua dikait-kaitkan dengan yang namanya harga... blahblahblah buat chika itu sih pemikiran yang sempit banget. fashion itu sebuah kreativitas kan? moso kreativitas mesti dibatasin dengan sebuah nominal harga.



1 Komentar

  1. Ajiibb..chika ngomongin fashion xDD *ngakak lalu ..mingkem*
    wadohh ntu designer aneh yeu..oshare butuh okane...yayayaa sempit amat pikirannya..hheheu
    setuju lah ama kalimat terakhir eluu, chik ^^d

    BalasHapus